Senin, 11 Desember 2017

Tafsir Tawil dan Terjemah



A.      Latar Belakang
            
Al Qur`an adalah kalamullaah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW. dengan media malaikat Jibril as. Dalam fungsinya sebagai petunjuk, al Qur`an dijaga keasliannya oleh Allah SWT. Salah satu hikmah dari penjagaan keaslian dan kesucian Al- Qur`an tersebut adalah agar manusia mampu menjalani kehidupan di dunia ini dengan benar-menurut Sang Pencipta Allah ‘azza wa jalla sehingga kemudian selamat baik di dunia dan akhirat.
            Perbedaan daya nalar diantara setiap orang adalah suatu hal yang tidak dipertentangan lagi. Kalangan awam hanya dapat memahami makna-makna yang zahir dan pengertian ayat-ayatnya secara global sehingga tingkat pemahaman tidaklah mengherangkan jika Al-Qur’an mendapatkan perhatian besar dari umatnya melalui pengkajian intensif terutama dalam rangka menafsirkan kata-kata garib (aneh-ganjil) atau mentakwil tarkib (susunan kalimat) dan menterjemahkannya kedalam bahasa lain yang mudah dipahami oleh setiap muslim yang ada di setiap Negara di penjuru dunia.

B.       Rumusan masalah
1.      Apa pengertian tafsir,ta’wil dan terjemah?
2.      Apa perbedaan tafsir dan ta’wil?
3.      Bagaimana sejarah penerjemahan alqur’an ke bahasa Indonesia?

C.      Manfaat dan tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian tafsir,ta’wil dan terjemah.
2.      Untuk mengetahui perbedaan tafsir ta’wil terjemah.
3.      Untuk mengetahui sejarah penerjemahan al-qur’an ke bahasa Indonesia.


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Tafsir,Ta’wil Dan Terjemah
a.      Pengertian Tafsir
Tafsir secara bahasa mengikuti wazan “taf’il’berasal dari akar kata al-fasr yang berate menjelaskan,menyikap dan menampakan atau menerangkan makna yang abstrak.kata terjemah mengikuti wazan “dharaba-yadhribu”dan nasara-yansuru.dikatakan “fasara-yafsiru”dan “yafsuru,fasran” dan fasssarahuartinya abanahu (menjelaskan).kata at-tafsir dan al-fasr mempunyai arti menjelaskan dan menyikap yang tertutup.
Tafsir menurut istilah sebagai mana di definisika oleh abu hayyan adalah ilmu yang membahas tentang cara pengucapan lafadz-lafadz Al-Qur’an,tentang petunjuk-petunjuknya,hukum-hukumnya baik ketika berdiri sendiri maupun ketika tersusun dan mana yang di mungkinkan baginya ketika tersusun serta hal-hal lain yang melengkapinya.
Kemudian abu hayyan menjelaskan secara rinci unsur-unsur definisi tersebut yang mana kata ilmu adalah kata jenis yang meliputi sagala macam ilmu.yang membahas cara pengucapan lafadz-lafadz Al-Qur’an mengacu kepada ilmu qiraaat.petunjuk petunjuknya adalah pengertian pengertian yan di tunjukan oleh lafadz-lafadz itu.ini mengacu pada ilmu bahasa yang diperlukan dalam ilmu tafsir ini.kata hukum-hukumnya baik ketika berdiri sendiri maupun ketika tersusun meliputi ilmu saraf,ilmu irab,ilmu bayan dan ilmu badi.kata- kata makna-makna baginya ketika tersusun meliputi pengertian yang hakiki dan majazi sebab suatu susunan kalimat (tarkib) terkadang menurut lahirnya menghendaki suatu makna tetapi untuk menghendaki untuk membawanya ke makna lahir itu terdapat penghalang sehingga tarkib tersebut harus selalu di bawa ke makna yang bukan lahir yaitu majaz.dan kata-kata hal-hal yang menyampaikannya mencangkup pengetahuan yang naskh,sebab nuzul,kisah-kisah yang dapat menjelaskan sesuatu yang kurang jeklas dalam Al-Qur’an dan lain sebagainya.[1]   
b.      Pengertian Ta’wil
Ta’wil secara bahasa di ambil dari kata aul yang berate kembali ke asal yang bisa di katakan memikirkan memperkirakan dan menafsirkannya.atas dasar ini mana ta’wil kalam dalam istilah mempunyai dua makna:
1.              ta’wil kalam dengan pengertian suatu makna yang kepadanya mutakalim (pembicara,orang pertama ) ngembalikan perkataannya,atau sesuatu makna kepadanya suatu kalam di kembalikan.dan kalam[2] itu kembali merujuk kepada makna hakikatnya yang merupakan makna esensi sebenarnya yang di maksud.
2.              ta’wil kalam dalam arti menafsirkan dan menjelaskan maknanya.pengertian inilah yang di maksud dari ibnu jarir at-tabari dalam tafsirnya dengan kata-kata :pendapat tentang ta’wil firman allah ini “begini dan begitu”dan kata-kata “ahli ta’wil berbeda pendapat tentang ayat ini “.jadi yang di maksud dengan kata ta’wil di sini adalah tafsir.[3]
Dalam pengertian istilah menurut al jurjaini adalah memalingkan satu lafadzdari makna lahirnya terhadap makna yang di kandungnya, apabila makna alternative yang di pandangnya sesuai dengan ketentuan Al-Qur’an dan hadis. [4]
c.    Pengertian Terjemah
Terjemah menurut bahasa adalah salinan dari satu bahasa ke bahasa lain atau interpretasi teks dalam suatu bahasa yang menghasilkan teks ke bahasa lain sebagai padanannya.terjemah alquran menurut istilah adalah mengungkapkan perkataan atau kalimat bahasa arab yang terdapat dalam Al-Qur’an dengan menggunakan bahasa lain sebagai padanannya dengan tidak merubah kandungan makna yang ada pada teks yang di terjemahkan secara harfiyah dan di terjemahkan secara tafsiriyah dan maknawiyah .[5]
B.       Perbedaan Tafsir Ta’wil Dan Terjemah
Adapun perbedaan tafsir, takwil dan terjemah itu sendiri dapat dijelaskan sebagai berikut:[6]
1.      Tafsir
menerangkan makna lafazh yang telah diterima selama satu hari, selain itu juga menetapkan apa yang dikehendaki ayat yang dikehendaki Allah SWT.
2.      Takwil
a)        Menetapkan makna yang dikehendaki suatu lafazh yang dapat menerima banyak makna karena didukung oleh dalil.
b)        Mengoleksi salah satu makna yang mungkin diterima oleh suatu ayat tanpa menyakinkan bahwa itulah yang dikehendaki Allah SWT serta menafsirkan batin lafazh.
3.      Terjemah
mengalihkan bahasa Al-Qur’an yang berasal dari bahasa arab kedalam bahasa non arab.
Adapun mengenai tafsir dan ta’wil, banyak para ulama yang berbeda pendapat mengenaikeduanya. Dari perbedaan-perbedaan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:[7]
A.      tafsir lebih banyak digunakan pada lafadz dan mufradat dalam kitab yang diturunkan allah dan kitab lainnya. sedangkan takwil lebih banyak digunakan pada jumlah dan makna-makna dalam kitab-kitab allah saja.
  1. Tafsir apa yang bersangkutan paut dengan riwayah sedangkan ta’wil apa-apa yang bersangkutan paut dengan dirayah.
  2. Tafsir menjelaskan secara detail sedangkan ta’wil hanya menjelaskan secara global tentang apa yang dimaksud dengan ayat itu.
  3. Tafsir menjelaskan makna-makna dan menjabarkan kalimat-kalimat yang bersangkutan dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist shahih, sedangkan ta’wil menjelaskan tentang penjabaran dan penyimpulan dari suatu ayat oleh para ulama yang bersangkutan dengan ilmu pengetahuan.
  4. Tafsir menjelaskan lafadz yang zahir adakalanya secara hakiki dan adakalanya secara majazi sedangkan ta’wil menjelaskan lafadz secara batin atau yang tersembunyi yang diambil dari kabar orang orang yang sholeh.
  5. Tafsir adalah pengertian lahiriyah dari ayat Al-Qur’an yang pengertiannya secara tegas mengatakan maksud yang dikehendaki Allah SWT. Sedangkan ta’wil pengertian-pengertian tersirat yang diistimbatkan ( diproses) dari ayat-ayat Al-Qur’an yang memerlukan perenungan dan perkiraan, serta merupakan sarana pembuka tabir.
G.      Tafsir sifatnya lebih umum dari takwil. Tafsir menyangkut seluruh ayat, sedangkan takwil hanya berkenaan dengan ayat-ayat yang mutasyabihat (samar dan perlu penjelasan).
C.      Sejarah Penerjemahan Al-Qur’an Ke Bahasa Indonesia
sebelum bahasa-bahasa eropa moderen berkembang,bahasa yang berkembang di eropa adalah bahasa latin , karena itu terjemahan alquran di barat dimulai dari ke dalam bahasa latin yang diterjemahkan oleh baiara clugny pada sekitar tahun 1135M .dari terjemahan bahasa latin inilah Al-Qur’an kemudian di terjemahkan ke bahasa-bahasa lain yang ada di eropa seperti bahasa jerman,bahasan prancis dan bahasa inggris.alexander ross pada tahun 1649M menjadi orang pertama yang menerjemahkan alquran ke bahasa inggris dari sumber terjemah bahasa perancis karya Du Ryer terjemah Al-Qur’an dalam bahasa inggris dianggap baik adalah hasil terjemah Arthur j.arberry guru besar universitas cambrigde inggris.
Setelah di terjemahkan kedalam berbagai bahasa di eropa Al-Qur’an kemudian juga di terjemahkan ke dalam berbagai bahasa di seluruh dunia mulai dari afrika sampai negri-negri timur seperti bahasa Persia,turki ,urdu,tamil,pasthol,bangai,china dan melayu.Pada abad ke 17M abdul rauf fansuri seorang ulama aceh menerjemahkan Al-Qur’an ke bahasa melayu,meskipun terjemahannya jika di tinjau dari sudut ilmu bahasa Indonesia moderen belu bisa di anggap sempurna tetapi hasil karyanya tersebut berhasil merintis penerjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa-bahasa daerah di Indonesia.di antaranya terjemah Al-Qur’an ke dalam bahasa daerah di nusantara diantaranya Al-Qur’an kejawen,Al-Qur’an sadawiya Al-Qur’an bahasa jawi (prof.k.h.muhamad adnan,1969).
Pemerintah Indonesia memberikan perhatian besar penerjemahan alquran ke dalam bahasa Indoneia.mentri agama republik Indonesia kemudian membentuk tim untuk menerjemahkan alquran yang di ketuai oleh R.H.A.soenajo,s.h yang di anggotai oleh para ulama dan sarjana dari berbagai disiplin ilmu.musyawarah kerja ulama Al-Qur’an ke 15(23 maret 1989)menghimpun masukan dan saran masyarakat atas hasil terjemah tim tadi sehingga terjemah tersebut kemudian di sempurnakan oleh pusat penelitian dan pengembangan lektur agama bersama lajnah pentashil mushaf Al-Qur’an di bawah kementrian agama republik Indonesia.[8]





BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
tafsir secara bahasa mengikuti wazan “taf’il’berasal dari akar kata al-fasr yang berate menjelaskan,menyikap dan menampakan atau menerangkan makna yang abstrak.Tafsir menurut istilah adalah ilmu yang membahas tentang cara pengucapan lafadz-lafadz Al-Qur’an,tentang petunjuk-petunjuknya,hukum-hukumnya baik ketika berdiri sendiri maupun ketika tersusun dan mana yang di mungkinkan baginya ketika tersusun serta hal-hal lain yang melengkapinya. Ta’wil secara bahasa di ambil dari kata aul yang berate kembali ke asal yang bisa di katakan memikirkan memperkirakan dan menafsirkannya.atas dasar ini mana ta’wil kalam dalam istilah mempunyai dua makna ta’wil kalam dengan pengertian suatu makna ta’wil dan kalam dalam arti menafsirkan. Terjemah menurut bahasa adalah salinan dari satu bahasa ke bahasa lain.terjemah istilah adalah mengungkapkan perkataan atau kalimat bahasa arab yang terdapat dalam Al-Qur’an dengan menggunakan bahasa lain sebagai padanannya dengan tidak merubah kandungan makna yang ada pada teks yang di terjemahkan secara harfiyah dan di terjemahkan secara tafsiriyah dan maknawiyah.
Perbedaan antara Tafsir tawil dan terjemah.
A.      tafsir
menerangkan makna lafazh yang telah diterima selama satu hari, selain itu juga menetapkan apa yang dikehendaki ayat yang dikehendaki Allah
B.       Takwil
1.      Menetapkan makna yang dikehendaki suatu lafazh yang dapat menerima banyak makna karena didukung oleh dalil.
2.      Mengoleksi salah satu makna yang mungkin diterima oleh suatu ayat tanpa menyakinkan bahwa itulah yang dikehendaki Allah SWT serta menafsirkan batin lafazh.
C.  Terjemah
mengalihkan bahasa Al-Qur’an yang berasal dari bahasa arab kedalam bahasa non arab.
Sebelum bahasa-bahasa eropa moderen berkembang,bahasa yang berkembang di eropa adalah bahasa latin , karena itu terjemahan alquran di barat dimulai dari ke dalam bahasa latin. Setelah di terjemahkan kedalam berbagai bahasa di eropa Al-Qur’an kemudian juga di terjemahkan ke dalam berbagai bahasa di seluruh dunia mulai dari afrika sampai negri-negri timur seperti bahasa Persia,turki ,urdu,tamil,pasthol,bangai,china dan melayu.setelah itu Al-Quran masuk ke Indonesia dan diterjemahkan kedalam bahasa daerah sampai akhirnya kementrian agama mulai menaruh perhatian sehingga al-quran dapat dierjemahkan dengan baik.

SARAN
Tiada gading yang tak retak karena sesungguhnya kesempurnaan itu hanya milik allah semata kami berharap makalah ini dapat dijadikan wawasan bagi para pembacanya dan kami berharap kritik dan sarannya agar makalah ini menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya.





DAFTAR PUSTAKA


AS .Drs.Mudzakir.manna kholil al-qattan studi ilmu-ilmu alquran(bogor:litera antar nusa,2013)hal.457
Rohmat.Saiful huda, jaelani.rokhmat(mojokerto:ladunipress,2013)hal.20
Wahid.Drs. Ramli Abdul, UlumulQuran, Rajawali, Jakarta, 1994.
Baidan.Dr.Nashruddin, Metodologi Penafsiran Alquran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,1998.
Anwar.Dr.Hamdani,Pengantar Ilmu Tafsir (bagian Ulumul Quran),Fikahati Aneska, Jakarta,1995


[1] Drs.Mudzakir AS.manna kholil al-qattan studi ilmu-ilmu alquran(bogor:litera antar nusa,2013)hal.457
[2] Kalam ada dua yaitu insya dan ikhbar
[3] Drs. Mudzakir AS. manna kholil al-qattan studi ilmu-ilmu alquran.hal.458
[4] Saiful huda rohmat,rokhmat jaelani.busantik tafsir(mojokerto:ladunipress,2013)hal.20
[5] Rohmat, jaelani. busantik ilmu tafsir.hal.20
[6] Drs. Ramli Abdul Wahid, UlumulQuran, Rajawali, Jakarta, 1994.
[7] Dr. Nashruddin Baidan, Metodologi Penafsiran Alquran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,1998.
[8] Dr. Hamdani Anwar,Pengantar Ilmu Tafsir (bagian Ulumul Quran),Fikahati Aneska, Jakarta,1995.









 

0 komentar:

Posting Komentar